Terjemahan Bahasa Jepang

Terjemahan Bahasa Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia

Untuk menguasai terjemahan bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia selain harus memahami dan mengerti perbedaan kedua bahasa tersebut dari segi tata bahasa. Penterjemah juga dituntut untuk memahami perbedaan dari segi kemahiran bahasa, yang terdiri atas :

1.   Makna kata

Makna kata sering dipengaruhi oleh kata-kata lain yang ada disekelilingnya. Terutama makna kata dalam bahasa Jepang yang ditulis dalam huruf kanji,misalnya kata “koshou” mempunyai arti yang berlainan : gangguan, panggilan (hormat), danau dan rawa. Sedangkan kata “kaeru” mempunyai arti : pulang, katak.

2.   Kata kiasan

Bahasa Indonesia mempunyai kata kiasan seperti arti kaki pada kaki kursi, kaki gunung, kaki langit. Dalam bahasa Jepang juga mempunyai arti kiasan seperti madoguchi (loket atau tempat penjualan karcis), iriguchi (pintu masuk), deguchi (pintu keluar).

3.   Perumpamaan

Perumpamaan biasanya mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari dan tergantung kepada kebiasaan adat istiadat masyarakat pengguna bahasa tersebut.

Untuk menyatakan pipi seorang anak yang gemuk dan merah dalam bahasa Jepang diutarakan dengan “ringo no youna hoppeta” artinya pipi yang seperti apel, berbeda dengan bahasa Indonesia biasanya mengatakan “pipinya merah bagai tomat”.

4.   Ungkapan

Perbedaan ungkapan ini juga sangat dipengaruhi oleh kebiasaan adat istiadat, untuk menguasainya tidak jalan lain dengan menghafalkannya satu persatu dan sering menggunakannya.

Contohnya ; keras kepala (atama ga katai), ujung lidah (shita no saki), seperti anjing dan kucing (inu to saru).

5.   Peribahasa

Dalam menerjemahkan peribahasa sebaiknya tidak dengan kata demi kata bila kita belum mengetahuinya. Karena bila ungkapan atau peribahasa itu diterjemahkan secara kata demi kata akan terasa lucu hasilnya atau akan membingungkan pembaca.

Contoh:

  • Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga
  • Kaeru no ko wa kaeru

Artinya : Kelakuan anak yang jelek biasanya merupakan tiruan atau diturunkan dari orang tuanya.

Dengan demikian seorang penterjemah harus menguasai bidang ilmu yang akan diterjemahkan karena mempunyai tanggung jawab besar yang harus dipahami oleh seorang penterjemah untuk dapat mengkomunikasikan informasi tersebut dengan sebenar-benarnya tanpa menyimpang dari bahasa sumbernya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *