Huruf Jepang

Sejarah Huruf Jepang: Dari Pengaruh Cina Hingga Pembentukan Sistem Modern

Huruf Jepang memiliki sejarah panjang yang bermula dari penggunaan huruf Kanji dari bahasa Cina di Jepang. Selama periode Heian, huruf Kanji berkembang pesat dan kemudian dikembangkan huruf Hiragana dan Katakana sebagai huruf  Jepang asli.

Pada zaman dahulu Jepang tidak mempunyai huruf sendiri, oleh karena itu huruf-huruf yang dipakai dipinjam dari negara tetangganya, yaitu Cina. Pada awalnya huruf Jepang berkembang tanpa bentuk tertulis, sehingga dokumen-dokumen berbahasa Jepang ditulis dan dilapalkan dalam bahasa Cina.

Pada zaman kuno di Cina, terdapat Dinasti Han (Kan) yang amat terkenal, dan pada masa itu tulisan disebut kanji, dan kalimat Cina disebut kanbun. Kanji merupakan aksara yang digunakan dalam bahasa Jepang modern selain (katakana, hiragana) dan romaji.

Kanji disebut juga mana atau shinji untuk membedakannya dari kana. Aksara kanji biasanya digunakan untuk melambangkan ide atau konsep seperti kata benda, kata sifat, kata kerja, kata keterangan.

Sementara hiragana umumnya digunakan sebagai okurigana yang bertujuan untuk menuliskan infleksi kata kerja dan akar kata yang yang ditulis dengan kanji atau kata-kata asli yang berbahasa Jepang.

Kanji dipakai untuk menulis hampir semua kosa kata yang berasal dari bahasa Cina maupun bahasa Jepang. Hiragana juga digunakan untuk menulis kata-kata yang sulit ditulis atau diingat bila ditulis dengan aksara kanji.

Karena kanji mempunyai banyak coretan, ketika menulisnya banyak waktu, maka orang Jepang menciptakan hiragana dan katakana. Sampai zaman Heian, kebudayaan Jepang mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan Cina, dan semua tulisan resmi harus dalam kanbun (kalimat Cina).

Katakana digunakan oleh para pendeta Budha di dalam membaca buku suci Budha (sutra). Hiragana digunakan oleh kaum wanita. Laki-laki kadang-kadang menggunakan hiragana di dalam tulisan-tulisan pribadi. Kecenderungan itu masih tertinggal dalam gaya penulisan bahasa Jepang modern.

huruf jepang

Mengenal lebih jauh tentang pengucapan karakter Kanji Jepang

Aksara kanji memiliki dua cara pengucapan, on’yomi (ucapan Cina) dan kun’yomi (ucapan Jepang). Onyomi (ucapan Cina) adalah cara membaca kanji dengan mengikuti cara membaca orang China. Pengucapannya berdasarkan bunyi bahasa Cina.

Sehingga sebagian besar karakter kanji memiliki on’yomi lebih dari satu. Karena orang Jepang mengenal kanji secara bertahap dan tidak langsung dilakukan pembakuan.

Kun’yomi (ucapan Jepang) adalah cara pengucapan kata asli yang berasal dari bahasa Jepang untuk karakter kanji yang mempunyai arti sama atau paling mendekati. Kanjinya diucapkan menurut pengucapan orang Jepang.

Tepatnya pada tanggal 16 November 1946 pemerintah Jepang mengeluarkan daftar aksara kanji yang disebut Touyou Kanji yang berjumlah 1850 karakter yang memuat aksara kanji yang telah disederhanakan disebut shinjitai sedangkan aksara kanji yang belum disederhanakan  disebut kyuujitai.

Kemudian pada tanggal 10 Oktober pemerintah Jepang menggantikan daftar Touyou Kanji dengan daftar Jouyou Kanji yang berisi 1945 karakter. Sebelum perang dunia II berakhir Kementerian Pendidikan Jepang sudah empat kali mengeluarkan daftar Jouyou Kanji yaitu pada tahun 1923, 1931, 1942, 1945.

huruf jepang kanji

Kyouiku Kanji dalam pembelajaran bahasa Jepang

Kementerian Pendidikan juga mengeluarkan daftar Kyouiku Kanji (kanji pendidikan) yang berisi 1006 karakter untuk dipelajari oleh sekolah dasar di Jepang. Untuk kanji nama orang telah dikeluarkan daftar Jinmeiyou Kanji (kanji nama orang). Hingga 27 September 2004, daftar Jinmeiyou kanji berisi 2.928 karakter (daftar Jouyou Kanji ditambah 983 kanji nama orang).

Kyouiku Kanji adalah sebuah istilah yang digunakan di Jepang untuk merujuk pada serangkaian 1.006 karakter kanji yang harus dipelajari oleh siswa di sekolah dasar. Kyouiku Kanji berasal dari kebijakan pemerintah Jepang yang ditetapkan pada tahun 1946 untuk memudahkan pembelajaran bahasa Jepang.

Secara harfiah, Kyouiku Kanji berarti “kanji untuk pendidikan”. Serangkaian karakter kanji ini dirancang agar mudah dipelajari oleh siswa SD dan memungkinkan mereka untuk membaca teks Jepang secara efektif. Setiap karakter Kyouiku Kanji dilengkapi dengan arti, pengucapan, dan contoh kata-kata yang menggunakan karakter tersebut. Dalam pengajaran Kyouiku Kanji, karakter dipecah menjadi beberapa kelompok, sesuai dengan tingkat kesulitannya.

Siswa di sekolah dasar di Jepang dimulai dari belajar 80 karakter kanji pada tahun pertama, dan kemudian menambahkan 160 karakter pada tahun kedua, 200 karakter pada tahun ketiga, dan seterusnya. Setelah siswa menyelesaikan program Kyouiku Kanji, mereka diharapkan mampu membaca dan menulis teks bahasa Jepang dengan lancar.

huruf huruf jepang

Kebijakan pemerintah Jepang untuk menetapkan serangkaian karakter kanji yang harus dipelajari oleh siswa ini merupakan salah satu upaya untuk memudahkan akses siswa terhadap pengetahuan bahasa Jepang yang bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa depan. Karena bahasa Jepang menggunakan banyak karakter kanji, memahami Kyouiku Kanji menjadi langkah awal yang penting bagi siswa untuk mempelajari bahasa Jepang secara menyeluruh.

Dalam konteks pembelajaran bahasa Jepang di luar Jepang, pembelajar bahasa Jepang juga diharapkan untuk mempelajari Kyouiku Kanji. Ada banyak sumber dan buku yang dapat membantu pembelajar bahasa Jepang dalam mempelajari karakter Kyouiku Kanji secara efektif. Dalam belajar Kyouiku Kanji, konsistensi dan kesabaran dalam mengulang-ulang latihan sangatlah penting untuk mencapai kemampuan membaca dan menulis teks bahasa Jepang dengan lancar.

Secara keseluruhan, Kyouiku Kanji merupakan fondasi penting dalam pembelajaran bahasa Jepang. Mempelajari Kyouiku Kanji secara efektif akan membantu siswa dan pembelajar bahasa Jepang dalam memahami bahasa Jepang secara keseluruhan dan memperluas wawasan mereka tentang budaya Jepang.